PDIP Grassroot Solid dan Santun, Tapi Bisa Militan Lumat Lawan Politik
Jakarta, NAWACITAPOST – Simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) kini solid dan santun. Padahal bisa saja menunjukkan kebringasannya. Terlihat 22 tahun yang lalu, tepatnya pada 27 Juli 1996. Semua bermula saat terjadinya dualisme di tubuh Partai Demokrasi Indonesia (nama awal PDIP). Ketua Umum PDI hasil kongres Medan, Soerjadi, menyerbu dan menguasai Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58, Jakarta. Yang mana dikuasai Ketua Umum PDI kongres Surabaya, Megawati Soekarnoputri. Penyerbuan diduga kuat melibatkan unsur militer. Terutama dari Komando Daerah Militer Jaya. Karena pemerintah yang dipimpin Soeharto tidak menyukai dan memberi restu pada PDI pimpinan Megawati Soekarnoputri. BACA JUGA: Bukan Saatnya Lagi, Takut dan Khawatir akan Rampok? Foto : PDIP Kini simpatisan PDIP sudah berbeda dari dulu. Terutama sejak kepartaian PDIP dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Mampu meredam simpatisannya dalam demonstrasi yang dilakukan. Tapi, lawan politik terus saja berulah. M