Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Permainan Tradisional Mampu Redam Sifat Hiperaktif Anak

Gambar
Mahasiswa Program  Studi MID (Manajemen Informasi dan Dokumen) Vokasi Universitas Indonesia mengadakan kegiatan Kampung Main agar anak-anak memiliki mental yang sehat sekaligus mengenal budaya Indonesia sejak dini. Kegiatan yang dilaksanakan kedua kalinya ini mengajak 150 orang anak warga di halaman Masjid Al-Furqon Kukusan Teknik Depok untuk bermain bersama.  “Kegiatan ini berlangsung selama lima jam dan melibatkan secara aktif mahasiswa dan masyarakat,” ujar salah satu panitia, Malini, Ahad (30/11). Pengamat budaya dan komunikasi sosial UI Devie Rahmawati mengapresiasi inisiatif para mahasiswa. Kampung Main, menurutnya, bisa meningkatkan konsentrasi anak dan mencegah mereka dari aksi hiperaktif sebagai salah satu pemicu kekerasan. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sepanjang 2013 kasus kekerasan antaranak meningkat sebesar 20% dari tahun sebelumnya.  “Salah satu penyebabnya karena dipicu oleh tingginya konsumsi anak pada gadget yang menurut banyak ahli mampu

Pemerintah Tetapkan 25 Desember sebagai Hari Guru Nasional

Gambar
Pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional yang tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 yang dikuatkan oleh Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Tanggal tersebut juga merupakan hari lahirnya Persatuan Guru Indonesia (PGRI).  Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Dr Sulistiyo pada sambutannya mengatakan, guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, serta mengevaluasi peserta didik pada jenjang pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah.  "Aktualitas fungsi guru sebagai tenaga profesional adalah prasyarat untuk meningkatkan kualitas proses dan luaran pembelajaran," ujar Sulistiyo di Jakarta, Senin (24/11/2014).  Sebagai tenaga profesional, lanjut Sulistiyo, guru berperan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional itu sendiri adalah mengembangkan po

Desember depan, Pemerintah Putuskan Kurikulum 2013 Dilanjutkan, Direvisi, atau Dihentikan

Gambar
Menteri Pendidikan Dasar-Menengah dan Kebudayaan (Mendikdasmenbud) Anies Baswedan menyatakan, keputusan atas hasil evaluasi terhadap Kurikulum 2013 akan dilakukan pada Desember 2014. "Insya-Allah, bulan depan (Desember) sudah selesai dan ada keputusan, apakah dilanjutkan, dilanjutkan dengan koreksi, atau harus ditunda," kata Anies di sela menghadiri 'Leader for Change Program' BEM Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Minggu (23/11/2014), seperti dikutip Antara. Anies mengibaratkan kurikulum sebagai hal yang berbeda sama sekali dengan bahan bakar minyak (BBM). "Kalau BBM itu sekarang diumumkan naik, maka esoknya sudah dapat dilaksanakan secara langsung (harga naik), tapi kalau kurikulum itu bukan seperti BBM. Kalau nanti ditunda, maka kita akan pakai dulu Kurikulum 2006 (KTSP)," katanya. Namun, kata Anies, pihaknya akan mengambil keputusan secara hati-hati, karena keputusan itu menyangkut jutaan siswa dan ratusan ribu guru. "Ibaratnya, pelaksanaan Kur

Tiga Hal Keunggulan Madrasah dari Sekolah Umum

Gambar
Kementerian Agama menyatakan, Madrasah bukan lagi sekolah alternatif bagi sekolah umum. Indikasi kelulusan, animo masyarakat dan banyaknya prestasi yang sudah diraih membuat masyarakat mampu bersaing dengan sekolah umum. Kemenag menyebut ada tiga standar ukuran yang menunjukkan kemajuan madrasah dibanding sekolah umum. “Indikasi kelulusan, animo pendaftaran dan prestasi dalam berbagai kompetisi,” ujar Direktur Jendral Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin kepada Republika, Selasa (18/11). Kamarul mengatakan, jumlah kelulusan sekolah Madrasah sangat baik di banding sekolah umum. Dia menyebut, indikasi kelulusan ujian nasional Madrasah tidak kalah dengan sekolah umum di tingkat nasional.  “Bahkan pada tahun 2013 dan 2014, di tingkat sekolah menengah, jumlah kelulusan MTS (Madrasah Tsanawiyah) secara nasional lebih bagus lebih bagus dari pada SMP (Sekolah Menengah Pertama). Memang MA sedikit di bawah SMA, kelulusannya,” ujar dia. Di samping itu, animo masyarakat untuk mendaftarakan anaknya di

Menristek Dikti Ubah Kopertis untuk Layani PTN-PTS

Gambar
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, akan mengubah Koordinator Perguruan Tinggi Swasta menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi untuk melayani perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. "Saya akan ubah Kopertis pada 2015 agar menjadi lembaga yang melakukan pelayanan tanpa membedakan perguruan tinggi negeri atau swasta, dan waktu pelayanan juga mulai dari Senin hingga Jumat," katanya di Surabaya, Sabtu (22/11). Di hadapan peserta Dies Natalis ke-37 dan wisuda 670 mahasiswa Universitas Sunan Giri (Unsuri) di Islamic Centre Surabaya, ia menjelaskan restrukturisasi Kopertis itu juga akan memungkinkan Kopertis yang semula hanya bersifat koordinatif akan bisa melakukan eksekusi. "Lembaga itu juga akan mendorong adanya pembinaan PT besar kepada PT kecil, sehingga semua PT akan berkembang. Pembinaan akan dibiayai dengan dana negara," katanya didampingi Ketua Yayasan Unsuri Musyaffak Rouf dan Rektor Unsuri Prof Dr Soenarjo. Na

Menabung Sampah Untuk Pendidikan Dini

Gambar
Setiap pagi, puluhan anak-anak mendatangi sebuah PAUD di Kp Batukasur Rt 01/10, Desa Panundaan, kecamatan Ciwideuy. Tampak ada sesuatu yang berbeda dari anak-anak yang juga ditemani oleh orang tua mereka. Tidak hanya menjinjing tas yang berisikan buku dan alat tulis, tapi juga mereka menenteng botol-botol plastik bekas kedalam PAUD tersebut. Penasaran dengan tingkah anak-anak itu, Republika mencoba mendatangi PAUD yang sudah berdiri sejak 2010 tersebut. Ketika menyaksikan lebih jelas ke dalam PAUD, ternyata anak-anak tersebut sedang menyetorkan botol-botol bekas itu kepada Guru mereka. Satu persatu murid-murid tersebut memberikan botol-botol baik yang berukuran kecil maupun besar. Botol-botol terebut kemudian diberikan nama-nama murid dengan sebuah spidol berwarna hitam, untuk yang memberikan sampah anorganik tersebut. Ternyata, sampah-sampah tersebut dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak murid maupun sekolah, terutama bagi anak-anak kurang mampu. "Intinya untuk pemanfaat

Kegiatan Pembelajaran di Sekolah Harus Menyenangkan

Gambar
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan mengatakan bahwa penerapan pengajaran pendidikan sekolah di Indonesia haruslah menyenangkan. "Jika belajar itu menyenangkan maka ilmu itu akan mudah diserap," kata Anies Baswedan di Jakarta, Kamis (13/11). Ia menjelaskan hal tersebut bukan pada perubahan kurikulum tetapi situasi pengajaran di kelas yang perlu disesuaikan. Menurutnya pendidikan yang bisa berlangsung dua arah antara pengajar dan pendidik di dalam kelas, membuat komunikasi guru-murid menjadi lebih baik. "Kalau sistem pengajaran dalam kelas itu pintarnya guru dan murid berdiskusi saja, jangan didikte terus," ujar Anies. Ia mencontohkan pendidikan juga bisa didapat dari film, karena menurutnya anak-anak menyukai cerita. Anies menjelaskan kurikulum belum akan diubah-ubah dalam waktu dekat, hanya cara pengajaran yang perlu diperbaiki. "Nanti akan ada sosialisasi kepada guru-guru untuk menerapkan inovasi cara-cara pengajaran yang lebi

Bahasa Indonesia Siap Jadi Bahasa Resmi ASEAN

Gambar
Menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang, Bahasa Indonesia diyakini sangat berpeluang menjadi bahasa resmi ASEAN. Seperti halnya Bahasa kata Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Muhadjir Effendy, menjadi bahasa resmi Uni Eropa.     Muhadjir menuturkan, saat ini ASEAN dihuni sekitar 626 juta jiwa, yang 150 juta jiwa di antaranya adalah masyarakat Indonesia. Kondisi ini menandakan bahwa pengguna Bahasa Indonesia  menjadi yang terbanyak dibandingkan negara lainnya di ASEAN. Dengan pertimbangan tersebut, bagi Muhadjir, MEA akan sulit berjalan dengan baik jika tidak ada kesepakan tentang bahasa bersama yang akan digunakan. Dalam konteks ini, menurutnya, yang paling berpeluang menjadi bahasa resmi ASEAN yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu, karena kedua bahasa ini memiliki jumlah penutur terbanyak. “Karena itu UMM sangat mendorong internasionalisasi bahasa Indonesia, di antaranya melalui kebijakan mewajibkan setiap mahasiswa asing yang kuliah

Rohis Berkontribusi Ciptakan Iklim Keagamaan yang Damai di Sekolah

Gambar
Butuh pendampingan dan pengawalan yang menyeluruh dalam meredam beragam hal yang dianggap permasalahan pada tingkah pelajar remaja. Bukan hanya masalah kenakalan seperti tawuran, bully, narkoba atau pergaulan bebas, tapi remaja pun menghadapi serangan masuknya paham intoleransi ke dalam pemikiran mereka yang diduga menyusup lewat organisasi keislaman remaja di sekolah semisal Rohis. Makanya, keberadaannya harus dikawal, didampingi, agar peran Rohis optimal dalam menciptakan iklim keagamaan yang damai di sekolahnya masing-masing.  "Jangan sampai ada kesan ekslusif antara anggota rohis dengan yang non anggota," kata Direktur Pendidikan Agama Islam Sekolah Umum Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Amin Hedari, Selasa (11/11).  Rohis, kata Amin, tidak boleh kaku dan justru harus dapat berbaur dengan warga sekolah lainnya. Disebutkannya, berdasarkan data yang dicatat Kemenag, terdapat lebih dari 10 juta siswa yang tersebar di 10.765 SMA dan 7563 SMK se-Indonesia.  Jumlah y