Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Menuai Kontroversi, PGRI desak Pemerintah Kaji Ulang Ujian Nasional

Gambar
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendesak pemerintah untuk mengkaji kembali Ujian Nasional (UN) karena dalam tiap pelaksanaannya selalu menuai kontroversi. Sejak awal PGRI menilai pelaksanaan UN menuai banyak kontroversi dan tahun 2013 adalah puncak kekacauan UN, kata Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistiyo kepada wartawan di Jakarta, Jumat.  "Meski memunculkan kekisruhan pelaksanaan UN di beberapa daerah namun PGRI menyayangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bersikukuh amburadulnya UN akibat kesalahan teknis," katanya. Lebih lanjut dikatakannya UN yang dibuat oleh banyak pakar itu tahun ini pelaksanaannya sangat kacau. Lembar UN terlambat diterima peserta UN membuat peserta UN tak bisa melaksanaan UN sesuai jadwal. PGRI yang sejak awal kurang merespons positif UN karena dinilai pelaksanaanya tidak berdampak terhadap peningkatan mutu pendidikan. Dampaknya UN jauh dari harapan bahkan lebih buruk, kata Sulistiyo. PGRI mendukung kebijakan baru dari Kemdikbu

Ospek dan Rantai Kekerasan di Dunia Pendidikan Kita

Gambar
Mahasiswa baru ITN tewas saat Ospek (12/10/2013).  Entah sudah berapa banyak mahasiswa meregang nyawa dari kegiatan tahunan yang dinamakan 'ospek'. Beberapa kampus memang sudah mengubahnya dengan sebutan lain untuk menghilangkan kesan negatif kegiatan tersebut, tapi isinya tetap sama: perpeloncoan dengan bumbu kekerasan! Pada 12 Oktober lalu, Fikri Dolasmantya Surya (20), mahasiswa baru jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, meninggal secara tidak wajar di sela-sela ospek perguruan tinggi swasta tersebut.  Ospek yang diikuti 114 mahasiswa baru itu dikemas dalam Kemah Bakti Desa di Pantai Goa Cina, Dusun Rowotratih, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten, Malang. Fikri jatuh saat jalan menuju hutan mangrove, sebelum akhirnya dinyatakan tewas. Karena ada dugaan kekerasan hingga pelecehan seksual dalam kegiatan itu, polisi pun turun tangan. Dan meledaklah kasus ini. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) barangkali menjadi kampus yang diken

Kementerian Agama Gelar Apresiasi Pendidikan Islam 2013

Gambar
Apresiasi Pendidikan Islam.  Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag menggelar Apresiasi Pendidikan Islam (API) 2013. Gelar apresiasi itu sebagai bentuk penghargaan bagi kalangan individu, institusi, dan kelembagaan yang telah memberi kontribusi bagi kemajuan pendidikan Islam. "Penyelenggaran even API 2013 ini merupakan salah satu upaya menjalin hubungan produktif Kemenag dengan memberi apresiasi kepada mereka yang telah berkontribusi memajukan pendidikan Islam di Tanah Air," kata Sekretaris Dirjen Pendidikan Islam Kemenag,Kamaruddin Amin didampingi pentolan grup band D Massiv Rian Ekkipradipta di kantor Kemenag Jakarta, Rabu (11/12). Menurut Kamarudin, sebanyak 90 persen pendidikan Islam di tanah air dikelola oleh swasta atau masyarakat sedangkan 10 persennya di kelola oleh Kemenag. Menurut dia, dengan jumlah sekolah TK atau Raudatul Atfal sebanyak 20 ribu dengan satu juta anak,lalu 8 juta siswa Madrasah tingkat Ibtidaiyah,Tsanawiyah dan Aliyah, ditambah 469 Perguruan T