Ingat Akan Kematian Adalah Tujuan Utama Kita Hidup Di Dunia


Mungkin kita pernah menyaksikan bagaimana tertangga, saudara, atau orang tua kita ketika sakaratul maut (menjelang kematian). Atau mungkin juga kita takut, kerananya kita tidak pernah tahu dan tidak mahu tahu bagaimana kondisi orang menjelang kematian.

Apa untungnya mengetahui hal sedemikian? tentu saja sebagai bahan renungan bagi kita untuk berhati hati dalam meniti kehidupan di dunia ini, demi keselamatan dunia dan akhirat.

Ada sahabat rasul menggambarkan sakitnya mati bagai tebasan seribu pedang, ada juga yang bilang seperti kambing yang dikuliti seratus kali, ada juga yang mengatakan andai semua air yang ada didunia ini habis diminum orang yang menjelang kematian, semua itu tidaklah dapat menghilangkan rasa haus.

Kita yang masih hidup dan menikmati indahnya dunia ini, tentu belum pernah merasakan bagaimana sakitnya sakaratul maut. Ini memang urusan gaib, urusan yang akan datang namun pasti dan kita semua akan menemuinya.

"SETIAP YANG BERNYAWA PASTI AKAN MERASAKAN
KEMATIAN."

Adakah orang tidak merasakan sakit ketika ajal menjemput? Semuanya akan merasakan sakit, namun, ada sebahagian hamba ALLAH yang tidak dirasakan sakitnya, kerana terhibur dengan melihat wajah kekasihnya, yakni RASULULLAH. Sakit tidak terasa kerana asyik memandang wajah RASULULLAH yang semulia dan seindah makhluk. Serta melihat gambaran syurga yang akan ditempatinya nanti.

Bandingkan dengan peristiwa yang terjadi pada perempuan perempuan yang melihat ketampanan NABI YUSUF. Mereka tidak merasa sudah menghiris jari jari mereka ketika mengupas buah. Lalu bagaimana dengan orang yang sakaratul maut yang ketika itu melihat keelokkan wajah RASULULAH, tentu tidak akan merasakn sakit.

Teringat riwayat NABI IBRAHIM yang berdialog dengan malaikat maut ( IJRAIL ), bagaimana malaikat maut mencabut orang orang yang beriman dan soleh, ternyata malaikat maut berubah bentuk dengan rupa seorang pemuda tampan dan bercahaya dengan senyum yang ramah dan mengeluarkan bau yang sangat harum, namun sebaliknya ketika ditanya bagaimana ia mencabut orang orang kafir dan orang senang bermaksiat, malaikat maut mengubah bentuknya menjadi orang buruk rupa dan menjijikkan serta menebar bau yang sangat busuk, sehingga NABI IBRAHIM langsung pengsan kerana mencium bau busuk dan rasa takut yang teramat sangat.

Apakah kita termasuk orang yang akan didatangi malaikat maut dengan rupa yang menyenangkan ataukah dengan rupa yang menjijikan. Apakah kita akan termasuk orang yang akan menyaksikan video yang menggambarkan keindahan kenikmatan syurga ataukah menyaksikan gambaran neraka. Termasukah kita orang yang ketika menjelang ajal, RASUL hadir dan memberikan bimbingan talkin dengan mengucapkan khalimah taibah LA ILAHA ILLALLAH. Dan kita mampu menuturkan khalimah itu dengan keyakinan yang mantap.

Inilah khalimah terakhir yang harus kita ucapkan. Kata RASUL: 

"SIAPA YANG AKHIR PERKATAANNYA LA ILAHA ILALLAH MASUK SYURGA."

Khalimah ini yang perjuangkan dan didakwahkan RASUL pada awal awal kerasulan beliau. Oleh kerana itu sepatutnyalah kita sebagai umat beliau mencontoh perilaku beliau untuk menanamkan khalimah pada anak cucu kita di awal awal kelahirannya.

Alangkah indahnya ketika melihat sahabat atau keluarga kita yang meninggal dunia dalam keadaan solat. Meninggal dunia dalam keadaan bertakbir ALLAHUAKBAR. Dan mengucapkan khalimah LA ILAHA ILALLAH.

Kematian saudara, orang tua, anak anak kita tentu membuat kita bersedih. Kesedihan itu manusiawi, dan namun, kesedihan itu tentu akan terobati dengan melihat keadaan akhir hayatnya dapat menuturkan khalimah taibah. Wajahnya terlihat putih kuning berseri. Seolah tersenyum tanda kebahagiaan. Semua orang bilang bahawa itu nyaman, tenang, semua orang orang memuji kebaikannya.

Alangkah sedihnya, kalau saudara kita atau kita nanti mati dalam keadaan yang mengenaskan. Sehabis berbuat maksiat, mengumbar nafsu syawat, atau setelah menenggak minuman keras, dan sabu sabu. Orang yang tahu enggan melaksanakan/ mengurus jenazahnya, kalau tidak memandang keluarganya, mungkin dibuang saja ke laut tanpa dimandikan dan tidak pula disolatkan.

Tidak ada jalan lain, melainkan kita harus kembali, bertaubat kepada ALLAH, dan mengisi hidup ini dengan amal amal yang soleh, serta memperbanyak zikir kepada ALLAH, sehingga lisan ini akan terlatih mengucapakan khalimah LA ILAHA ILALLAH.

ALLAH memang menguji kita dengan mati dan kebinasaan, untuk membuktikan siapakah diantara kita yang mempunyai amal yang baik dan sempurna.

Kini saatnya kita mulai memperbaiki diri, senang berbuat kebaikan dan kebajikan, senang dengan orang yang berbuat kebaikan dan kebajikan. Benci hati ini berbuat maksiat dan kemungkaran dan kekufuran.

Dan sempurnakanlah ikhtiar kita dengan mengambil salah satu terekat aulia ALLAH yang muktabarah, semoga dengan itu memperbanyak harapan kita untuk HUSNUL KHATIMAH.

"YA ALLAH, SESUNGGUHNYA KAMI MEMOHON KEPADAMU KESELAMATAN KETIKA BERAGAMA, KESIHATAN BADAN, LIMPAHAN ILMU, KEBERKAHAN REZEKI, TAUBAT SEBELUM DATANGNYA MAUT, RAHMAT PADA SAAT DATANGNYA MAUT, DAN AMPUNAN SETELAH DATANGNYA MAUT. YA ALLAH, MUDAHKANLAH KAMI DALAM MENGHADAPI SAKARATUL MAUT, BERIKANLAH KAMI KESELAMATAN DARI API NERAKA, DAN AMPUNAN PADA SAAT HISAB."

Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menyimpan Vidio Youtube Ke Galeri

Tutorial Cara Download Video Yang Hanya Bisa Streaming

Kojima Natsuki 1st Photobook SOCO SOCO Full Scans PB